Tentang Dua Ratus Hari

Dua ratus hari
Luruh bak dedaunan tua
Yang jatuh rebah di kaki usia
Satu demi satu

Dua ratus hari
Pantasnya bergulir lalu
Sekilas bayang dan terus menghilang
Dan matamu melirik resah
Menyanyikan sekurun gundah.